Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / 2 Figur Sentral di Balik Persik dan Madura United: Arthur Irawan Inspiratif, Achsanul Qosasi Aspiratif

2 Figur Sentral di Balik Persik dan Madura United: Arthur Irawan Inspiratif, Achsanul Qosasi Aspiratif

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-14 22:30:02
Dilihat:0 Pujian
Arthur Irawan (kiri) bersama pelatih Persik Kediri, Ong Kim Swee. (Gatot Sumitro/Bola.com)

Kediri - Persik dan Madura United bakal terlibat lagi duel Derby Jatim pada pekan kedua BRI Super League 2025/2026.

Macan Putih terpaksa menjamu Laskar Sapeh Kerab di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Sabtu (16/8/2025), karena Stadion Brawijaya Kota Kediri masih dalam proses renovasi dan dipergunakan rangkaian upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-80.

Namun jamuan di luar kota ini tak mengurangi greget perseteruan kedua tim yang telah bentrokan sejak Madura United bertransformasi dari Persipasi Bandung Raya pada 2016.

Sejak itu pula pertemuan kedua tim berlangsung sangat ketat dan menarik. Ketika Persik naik ke kasta tertinggi Indonesia pada 2020, kedua kesebelasan telah sembilan kali bentrokan. Rekor mereka seimbang. Persik dan Madura United sama-sama meraih empat kemenangan, sekali imbang.

Namun jumlah gol kemenangan Persik lebih banyak ketimbang Laskar Sapeh Kerab. Total Persik memasukkan 14 gol, sedangkan Madura United 12 butir.


Beda Generasi

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, hadir ketika tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu bertanding menghadapi Svay Rieng di semifinal AFC Challenge League yang berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Dua figur sentral berdiri di balik kiprah Persik dan Madura United. Arthur Irawan, yang lahir di Surabaya, 3 Maret 1993, mewakili generasi milenial yang inspiratif.

Passion-nya terhadap permainan si kulit bundar membuatnya harus melepas adrenalin masa mudanya untuk belajar dan berpetualang ke Eropa, khususnya Spanyol.

Espanyol B di La Liga pernah dicicipi Arthur Irawan. Setelah pulang ke Tanah Air, dia pernah membela Persebaya, Persija, Badak Lampung FC, hingga PSS.

Pada tahun 2021, Arthur Irawan yang masih aktif bermain sebagai gelandang memutuskan hijrah dari PSS dan membeli saham mayoritas Persik.

Akhirnya di usia 30 tahun, dia mewujudkan cita-citanya gantung sepatu di Persik dan fokus mengelola klub juara dua kali Liga Indonesia ini. Arthur Irawan pantas jadi inspirasi anak-anak muda bagaimana total menjalani pilihan hidup.

"Saya sudah jatuh cinta dengan Persik dan Kota Kediri. Persik bukan hanya sebuah klub, tapi ada kebanggaan dan harga diri di dalamnya. Sebuah kebanggaan saya bisa pensiun di klub sebesar Persik. Chemistry batin saya juga familiar dengan Kota Kediri," kata Arthur Irawan.


Kisah Kepemilikan Madura United

Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi punya cara unik untuk memompa semangat pemain jelang laga pembuka BRI Super League di Gelora Ratu Pamellingan, Pamekasan, kemarin (6/8/2025) sore. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Kisah alih kepemilikan Persipasi Bandung Raya, dari Ari D. Sutedi kepada Achsanul Qosasi juga menarik. Sebelum berganti nama Madura United, klub ini awalnya bernama Pelita Jaya ini yang didirikan Nirwan D. Bakrie dari konglomerasi bisnis Bakrie Brothers.

Achsanul Qosasi resmi membeli lisensi klub pada 10 Januari 2016. Momen ini bertepatan dengan ulang tahun ke-50 tokoh publik Madura kelahiran Sumenep itu.

Pria yang akrab dipanggil dengan akronim namanya AQ itu figur yang aspiratif. Sebagai senior, dia merangkul kalangan muda di Madura untuk mencintai Madura United.

Totalitas Arthur Irawan dan Achsanul Qosasi di klub masing-masing tak perlu diragukan lagi. Karena masih seumur jagung, Arthur Irawan belum mempersembahkan trofi juara untuk Persik.

Namun dia tetap punya cita-cita mengembalikan kejayaan Persik seperti kala jadi juara Liga Indonesia 2003 dan 2006. Dengan pengalaman sebagai mantan pesepakbola, langkah Arthur Irawan lebih tertata.

Dia tak mau membangun tim secara instan. Makanya Arthur Irawan lebih fokus bagaimana melahirkan dan mengorbitkan pemain muda untuk regenerasi Persik dalam jangka panjang.


Orang Lama

Achsanul Qosasih telah sembilan tahun mengasuh Madura United dengan segala dinamikanya. Madura United membuat pencapaian bersejarah pada perhelatan BRI Liga 1 2023/2024. Laskar Sape Kerrab untuk pertama kalinya mencapai empat besar sejak era Liga 1 bergulir pada 2017.

Namun, perjuangan Fachruddin Wahyudi Aryanto dkk. kandas di kaki Persib dalam perebutan gelar juara musim itu. Di saat prestasi berada di puncak, sang big bos terlibat kasus korupsi di BPK, lembaga negara tempat Achsanul Qosasi mengabdi.

Mayoritas penggawa kesayangan yang telah lama membela Madura United pun ramai-ramai keluar dari klub. Namun aksi bedol desa ini tak membuat AQ surut langkah.

Dengan segala keterbatasan geraknya, akhirnya AQ melimpahkan wewenang Madura United kepada putri kesayangannya, Annisa Zhafarina Qosasi.

Kini AQ telah menghirup udara bebas dan terlibat dalam keseharian Madura United. Dedikasi, loyalitas, dan totalitas AQ bakal bersanding dengan sosok muda Arthur Irawan pada persaingan Super League musim ini.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}