Adu Hebat Pelatih Irak Vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Pengalaman Graham Arnold Diuji Kejutan Patrick Kluivert

Sosok Graham Arnold mudah dikenali di kalangan pelatih sepak bola dunia. Pria asal Australia berusia 62 tahun tersebut cukup kaya pengalaman.

Ia memimpin negaranya di Piala Dunia 2022 Qatar, dengan mengejutkan mampu lolos ke babak 16 besar. Namun sayangnya perjalanan Socceroos terhenti di tangan Argentina yang kemudian menjadi juara dunia.

Graham Arnold, sang arsitek permainan Timnas Irak saat ini. Ia baru memimpin empat pertandingan untuk tim Singa Mesopotamia, setelah menggantikan posisi Jesus Cassas.

Formasi yang paling disukainya adalah 4-3-3 dengan tipikal attacking alias menyerang. Selain itu, formasi yang bisa menjadi opsinya seringkali menggunakan 4-2-3-1 dan 4-4-2 menyerang.

Hasilnya, dari empat laga yang dipimpinnya, Irak cuma kalah sekali dari Korea Selatan (0-2). Sisanya mereka mengatasi Yordania (1-0), Hong Kong (2-1), dan Thailand (1-0).

Formasi andalan Graham Arnold adalah 4-2-3-1 atau 4-3-3, yang dikenal sebagai formasi yang seimbang dalam serangan dan pertahanan, memberikan keunggulan jumlah pemain di lini tengah. Meskipun begitu, ia juga bisa menggunakan formasi lain seperti 4-4-2, 4-1-3-2, atau 4-5-1 tergantung pada lawan yang dihadapi.

Arnold sangat fleksibel dalam menerapkan formasi dan sering menyesuaikannya dengan kondisi pertandingan. Formasi 4-2-3-1 adalah basisnya, tetapi ia tidak ragu mengubahnya untuk mendapatkan keuntungan taktis.

Formasi ini memungkinkan timnya untuk menciptakan keunggulan jumlah di lini tengah, yang bermanfaat baik dalam membangun serangan maupun saat bertahan.

Graham Arnold punya kenangan saat menghadapi Indonesia, khususnya ketika ia masih membesut Timnas Australia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skor imbang 0-0 di Jakarta, berbuntut pemecatannya.

Selanjutnya mari bergeser ke sosok Patrick Kluivert. Berbicara pengalamannya sebagai seorang pelatih tentu kalah mentereng dari Graham Arnold. Kluivert jelas kalah pengalaman, karena belum pernah memimpin sebuah tim untuk ajang sebesar putaran final Piala Dunia.

Kluivert paling dikenal sebagai pemain legendaris di Belanda, dengan menjadi sosok kondang bermain untuk Ajax, AC Milan, hingga Barcelona. Ia juga salah satu striker terbaik di tim Oranye.

Kemudian Kluivert baru sekitar 10 tahun terakhir bekerja sebagai seorang pelatih dalam menangani tim. Timnas Curacao, Timnas Kamerun, hingga klub Turki Adana Demirspor adalah tim yang pernah dibesutnya.

Kali ini Kluivert harus benar-benar lebih bisa memaksimalkan ramuan strateginya untuk menggasak Irak, setelah kekalahan menyakitkan dari Arab Saudi di pertandingan pertama.

Menilik lebih detail secara strategi permainan, Kluivert awalnya cukup sering memainkan skema 3-4-3 dan perkembangannya, Kluivert juga punya skema lain yang menjadi opsi dalam permainan.

Ia mulai meninggalkan pola tiga bek. Arsitek asal Belanda itu memakai pakem empat bek ketika beruji coba dengan Timnas Chinese Taipei.

Bahkan saat kalah dari Arab Saudi dua hari lalu, sang pelatih mengunakan skema 4 bek yang diisi duet Kevin Diks dan Jay Idzes, serta diapit dua bek sayap Dean James dan Yakob Sayuri.

Dari formasi 4-2-3-1 bisa berubah menjadi 4-3-3 sesuai dengan kebutuhan di atas lapangan. Kluivert telah memimpin Timnas Indonesia dalam tujuh pertandingan resmi, dengan hasil 3 kali menang, 1 kali seri, dan 3 kali kalah.

Dalam enam laga yang sudah dipimpin, Kluivert paling sering menggunakan formasi 3-4-2-1 yang bisa berkembang menjadi 4-3-3 seperti dalam dua laga terakhir kontra Chinese Taipei dan Lebanon, lalu beralih ke 4-4-2 saat bersua Arab Saudi.

Layak dinantikan kejutan dari tangan dingin Patrick Kluivert menghadapi Irak nanti.

Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Irak Vs Timnas Indonesia

Minggu, 12 Oktober 2025

Kick-off: 02.30 WIB

Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah