Jakarta - Tak ada nama Pratama Arhan di daftar 27 nama yang dipanggil ke Timnas Indonesia jelang FIFA matchay pada September mendatang. Ada apa gerangan?
Pratama Arhan merupakan salah satu pemain lokal yang kerap dipanggil ke Timnas Indonesia, terlebih di era kepemimpinan Shin Tae-yong.
Namun, belakangan, sejak Patrick Kluivert mengambil alih tugas sebagai juru taktik, pemain berusia 23 seakan terlupakan.
Melakoni debut pada Mei 2021, Pratama Arhan sejauh ini sudah mengantongi 54 caps bersama Timnas Indonesia. Ia punya andil besar saat membawa Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia U-23 2024, di mana torehan tersebut merupakan sejarah bagi Garuda Muda.
Di timnas senior, kelahiran Blora, 21 December 2001, juga sosok penting di balik kesuksesan Skuad Garuda melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hingga akhirnya kepelatihan berpindah ke tangan Patrick Kluivert pada Januari 2025 atau tak lama setelah STY dipecat.
Adalah STY memberikan banyak kesempatan kepada Pratama Arhan. Selain Pratama Arhan, masih ada nama lain seperti Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Rizky Ridho, Ramadhan Sananta, Rizky Ridho, serta Ernando Ari yang juga merupakan didikan STY.
Pratama Arhan dikenal dengan lemparan ke dalamnya yang sangat kuat. Tak jarang, 'lemparan mautnya' kerap membuahkan gol atau paling tidak membuat lini belakang lawan ketar-ketir.
Karier di Klub Tak Beda dengan Timnas Indonesia
Karier Pratama Arhan di Timnas Indonesia 11-12 dengan kariernya di level klub. Ia mengawali karier di tim kebanggaan warga Semarang, PSIS. Ia memang jebolan akademi Laskar Mahesa Jenar lalu promosi ke tim senior pada 2020.
Performanya yang oke di lini belakang membuat Pratama Arhan masuk radar Shin Tae-yong, yang memang tengah mencari pemain muda berbakat. Pratama Arhan tak menyia-nyiakan kepercayaan STY.
Dari PSIS, bermodalkan nama yang mulai beken bersama Timnas Indonesia, pemilik nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai terbang ke Jepang, mencoba peruntungan di klub barunya Tokyo Verdy.
Sayangnya, selama waktunya di sana, dari 2002 sampai 2024, menantu politisi Gerindra, Andre Rosiade, tak punya banyak kesempatan bermain. Ia hanya tampil dalam empat laga.
Tak putus asa, Pratama Arhan selanjutnya mengembara ke Korea Selatan, merapat ke kandang Suwon FC. Lagi-lagi nasib baik enggak berpihak. Suwon FC, Pratama Arhan cuma dua kali tampil. Selebihnya ia duduk manis di bangku cadangan.
Pratama Arhan tipikal pemain muda dengan semangat membara dan mimpi yang tinggi. Kegagalan di Jepang dan Korsel tak memnbuat tekadnya untuk bermain di luar negeri kendor.
Harus Sabar di Thailand
Pada Januari 2025, ia bergabung dengan klub Thailand, Bangkok United. Namun, Pratama Arhan harus lebih panjang sabar.
Ia masih kesulitan mendapatkan menit bermain. Pada awal musim ini, suami Azizah Salsha lebih sering terlihat diparkir di bangku cadangan.
Sejauh ini, Pratama Arhan baru sekali beraksi saat Bangkok United bentrok kontra Rayong FC pada pekan pertama Thai League 1 2025/2026. Ia masuk pada menit ke-87, menggantikan Wanchai Jarunongkran.
Pratama Arhan pastinya berharap ia bisa tampil reguler, mengingat kontraknya Bangkok United rampung hingga musim 2026/2027.
Ya! Setidaknya Pratama Arhan masih punya cukup waktu untuk membuktikan kualitasnya di Bangkok United, seperti yang sudah ia tunjukkan saat membela Timnas Indonesia. Semangat!