Jakarta - Partai Dewa United kontra Malut United menjadi laga paling menarik dinikmati pada pekan pertama BRI Super League 2025/2026.
Duel dua tim ini bertabur bintang. Total ada tujuh pemain berlabel Timnas Indonesia. Di kubu Dewa United ada Egy Maulana Vikri, Rafael Struick, Stefano Lilipaly, Ricky Kambuaya, dan Wahyu Prasetyo. Sementara Malut United diwakili dua saudara kembar, Yakob dan Yance Sayuri.
Pertandingan ini juga melibatkan enam eks bintang Persib yang musim lalu meraih gelar juara Liga 1. Edo Febriansyah dan Nick Kuipers berbaju Dewa United. Sedangkan Gustavo Franca, Tyronne Del Pino, Ciro Alves, serta David da Silva membela panji Laskar Kie Raha.
Kehadiran 13 bintang lapangan ini membuat atmosfer pertandingan makin kompetitif. Dewa United yang diasuh Jan Olde Riekerink mengusung pakem permainan ofensif dengan penguasaan bola mencapai 64 persen, Malut United hanya kebagian sisanya, yakni 36 persen.
Statistik Membuktikan
Agresifitas Banten Warriors bisa dilihat dari jumlah tendangan yang mencapai 20 kali dengan akurasi ke gawang enam shooting. Namun Malut United memiliki efektifitas tembakan lebih baik. Dari delapan kali tendangan lima mengarah ke gawang.
Tiga sepakan Malut United berbuah tiga gol yang dicetak Ciro Alves, Yakob Sayuri, dan penalti David da Silva. Sementara Dewa United hanya sekali menjebol gawang lewat aksi Alexis Messidoro.
Aksi sebelas pemain Malut United sepanjang pertandingan luar biasa. Mereka tak hanya tumpul di bawah untuk menahan gempuran Dewa United, tapi juga tajam ke atas saat mengoyak jala lawan.
Duet bek tengah, Gustavo Franca dan Safrudin Tahar total sukses melakukan enam blok serangan Dewa United ke arah gawang. Sementara kiper Alan Jose Bernardon enam kali melakukan penyelamatan penting dari serbuan para penyerang Dewa United.
"Hampir semua pertandingan pekan pertama Super League enak ditonton. Intensitas permainan tinggi. Dewa United lawan Malut United pertandingan terbaik. Jika atmosfer ini terus dipertahankan atau ditingkatkan lagi, animo publik makin besar untuk datang langsung ke stadion," kata Gusnul Yakin.
Sosok Pelatih Baru
Pengamat sepak bola senior asal Malang ini juga melihat kehadiran pelatih asing baru memberi warna berbeda. Gusnul Yakin pun menyebut sosok asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel membuat performa PSIM cukup apik saat mempermalukan Persebaya 0-1 di Surabaya.
"Permainan PSIM rapi dan terukur. Keseimbangan semua lini terjaga. Mereka bermain positif. Saya prediksi PSIM akan jadi kekuatan baru musim ini," jelasnya.
Berikutnya mantan pelatih Arema ini mengapresiasi taktik Johnny Jansen dan Ong Kim Swee pada pertarungan Bali United kontra Persik di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.
"Bali United tampil beda di tangan Johnny Jansen. Gaya mereka Eropa banget. Ong Kim Swee juga pelatih cerdik. Dia punya pakem pertahanan kuat. Tak mudah menghadang serangan bertubi-tubi Bali United. Tapi taktik Ong Kim sangat jitu karena malah bisa cetak gol memanfaatkan bola mati," paparnya.