
Jepara - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, berusaha mencari keseimbangan permainan setelah mendapatkan pelajaran berharga dari duel melawan PSM Makassar pada pekan perdana BRI Super League 2025/2026 di Stadion B.J. Habibie Parepare, Jumat lalu.
Mario Lemos mengatakan, Persijap Jepara sempat kehilangan kontrol permainan karena harus menambah kekuatan di lini depan. Momen itu terjadi ketika Laskar Kalinyamat tertinggal satu gol pada babak pertama.
Akibat terlalu banyak menumpuk pemain dengan karakter menyerang di depan, Persijap Jepara harus bermain lebih direct sehingga permainan mereka yang awalnya cukup kuat dalam menguasai bola, malah berubah.
"Karena dalam kondisi tertinggal, kami harus mencoba memberikan lebih banyak pemain dengan karakter menyerang. Kami harus menurunkan Rosalvo dan Adzikry, di lini depan," kata Mario Lemos.
"Sehingga, ini membuat kami kehilangan penguasaan bola dan kehilangan kontrol permainan. Karena itu, kami mencoba untuk bermain dengan pendekatan yang lebih direct," lanjut pelatih asal Portugal itu.
Enzo Maresca tampaknya telah secara brutal menghapus sembilan pemain dari skuad Chelsea-nya. Menyambut musim depan, Chelsea benar-benar cuci gudang. Seperti diketahui, Chelsea memang memiliki banyak stok pemain dan belanja besar-besaran di musimg seb...
Harus Cari Keseimbangan

Mario Lemos mengakui, Persijap Jepara telah mendapatkan pengalaman berharga ketika menghadapi tim yang punya pertahanan solid dan terorganisasi dengan baik. Jika terlalu banyak menyerang, ini akan menghasilkan celah untuk serangan balik yang berbahaya.
"PSM bermain sangat terorganisasi dan disiplin, menunggu kami melakukan kesalahan, dan melakukan counter attack. Saya rasa kami terlalu menyerang dan itu bisa berbahaya," kata Mario Lemos.
"Jadi, saya harus mencari keseimbangan yang lebih baik. Saya rasa kami bisa mengungguli mereka dengan permainan direct. Namun, jika menurunkan lebih banyak penyerang, kami bisa kehilangan kontrol," imbuhnya.
Berusaha Temukan Celah
Selain itu, juru taktik tim berusia 39 tahun ini juga merasa timnya terlalu fokus untuk menyasar area tengah. Dia ingin pemain lebih cermat untuk mencari celah yang bisa dieksploitasi dari sektor pertahanan lawan.
"Masalah utama ketika melawan PSM adalah kami terlalu fokus ke tengah. Apalagi, kami bermain dengan dua penyerang. Kami ingin Franca melakukan crossing, Dicky juga melakukan umpan silang. Ini yang membuat kami terlalu memaksa ke tengah."
"Saya rasa kami harus lebih cermat pada laga berikutnya. Kami harus mencoba menyerang dari arah lain di mana kekuatan lawan di posisi itu tidak kuat," ujar eks pelatih Timnas Bangladesh tersebut.
Start Positif Persijap
Keberhasilan Persija terhindar dari kekalahan melawan PSM Makassar pada pekan perdana BRI Super League 2025/2026 ini menjadi modal berharga untuk mengarungi kompetisi baru.
Sebagai tim promosi, berhasil mendapatkan satu poin dari lawan yang tangguh, skor 1-1, menjadi pencapaian yang cukup memuaskan. Ini diharapkan menambah kepercayaan diri Laskar Kalinyamat untuk menatap ujian berikutnya.