Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Transformasi Timnas Indonesia U-23: Gaya Permainan Modern di Era Gerald Vanenburg

Transformasi Timnas Indonesia U-23: Gaya Permainan Modern di Era Gerald Vanenburg

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-29 11:30:01
Dilihat:5 Pujian
Ilustrasi - Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23

Jakarta - Timnas Indonesia U-23 di bawah arahan pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, menunjukkan perubahan signifikan dalam pola permainan mereka pada tahun 2025. Vanenburg yang baru mulai menangani skuad Garuda Muda sejak awal tahun, menegaskan fokus utamanya pada penguasaan bola yang intensif dan komunikasi antar pemain di lapangan. Pendekatan ini berbeda dari gaya permainan cepat dan agresif yang selama ini identik dengan timnas junior Indonesia.

Menurut Muhammad Ferarri, bek andalan timnas U-23, coach Gerald memang mengedepankan penguasaan bola mutlak. Hal ini menandai perubahan metode dari sekadar permainan 'mengejar bola' menjadi lebih terstruktur dan taktikal.

“Fokusnya simpel, yaitu build-up dari belakang, menjaga bola sebanyak mungkin, dan komunikasi antar pemain adalah kunci utama," Muhammd Ferarri melalui akun Youtube resmi Timnas Indonesia.

Vanenburg juga dikenal sebagai pelatih yang mendalam dalam membaca gaya permainan lawan. Ia menggunakan analisis taktikal untuk menyesuaikan formasi dan strategi sesuai dengan kekuatan maupun kelemahan lawan yang dihadapi. Ini terlihat pada beberapa pertandingan persiapan menjelang Piala AFF U-23 2025, di mana Indonesia cukup sukses menahan dan menekan lawan dengan disiplin tinggi.

 


Kekuatan dan Fokus Taktik Vanenburg

Selebrasi gol Rayhan Hannan bersama Timnas Indonesia U-23 pada ajang Piala AFF U-23 2025 (Muhammad Iqbal Ichsan)

Salah satu ciri khas dari gaya permainan Timnas U-23 saat ini adalah penekanan pada penguasaan bola secara efektif. Tim dididik agar melakukan build-up yang sabar mulai dari lini belakang, mengurangi kesalahan umpan, dan membangun serangan dengan pola yang rapi. Teknik ini membangun kepercayaan diri pemain, sekaligus menghemat energi agar tidak terlalu sering kehilangan bola.

Selain itu, Vanenburg juga mewajibkan para pemainnya untuk tetap menjaga komunikasi yang intensif di lapangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa rotasi posisi dan pergantian peran berjalan mulus, khususnya di lini tengah dan pertahanan. Komunikasi ini membuat posisi pemain tetap terjaga sehingga sulit ditembus lawan.

Dari segi pertahanan, Timnas U-23 berusaha menjaga kedisiplinan dan soliditas. Line pertahanan yang kokoh dibangun oleh para pemain yang juga berpengalaman di liga domestik, seperti Muhammad Ferarri yang dipercaya mengisi posisi bek tengah sekaligus kapten tim. Permainan bertahan ini juga dikombinasikan dengan serangan balik cepat, memanfaatkan kecepatan pemain sayap dan striker.

 


Tantangan dan Harapan

Brandon Marsel Scheunemann (tengah) bersama para pemain Timnas Indonesia U-23 menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam laga Grup A Piala AFF U-23 2025 melawan Brunei di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (15/07/2025). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meskipun sudah mengalami kemajuan dalam gaya bermain, Timnas Indonesia U-23 masih menghadapi tantangan berat, terutama dalam menghadapi tim-tim dengan fisik kuat dan disiplin tinggi seperti Vietnam U-23. Tim lawan memiliki tradisi permainan keras dan disiplin yang menyebabkan Vanenburg harus mempersiapkan strategi mengatasi tekanan fisik sekaligus menjaga fair play dalam pertandingan final Piala AFF U-23 2025.

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI menegaskan bahwa pemain harus bermain keras tapi fair, mencerminkan filosofi Vanenburg yang ingin timnya mengedepankan kekuatan mental dan teknik, bukan hanya agresivitas fisik semata.

Dukungan penuh dari para suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) juga menjadi dorongan luar biasa bagi Garuda Muda untuk tampil maksimal. Suasana stadion yang penuh semangat diyakini bisa menjadi faktor pembeda di laga-laga krusial.

 


Jangka Panjang

Manajer Timnas U-23, Ahmed Zaki Iskandar, menambah bahwa target utama saat ini adalah juara Piala AFF U-23 dan persiapan selanjutnya untuk kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang menjadi tolok ukur kemajuan jangka panjang tim di bawah kepemimpinan Vanenburg.

Dengan penerapan pola bermain yang mengedepankan penguasaan bola, kedisiplinan, komunikasi tanpa henti, serta adaptasi taktik lawan yang matang, Timnas Indonesia U-23 di bawah Gerald Vanenburg menunjukkan potensi besar untuk membawa sepak bola muda Indonesia ke level kompetitif Asia Tenggara bahkan Asia. Fokus pada proses pembangunan ini diharapkan bisa menghasilkan prestasi maksimal di Piala AFF U-23 2025 dan turnamen-turnamen berikutnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}