Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Dua Misi Besar Indonesia di Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025: Prestasi dan Diplomasi Olahraga

Dua Misi Besar Indonesia di Asian Youth Games dan Islamic Solidarity Games 2025: Prestasi dan Diplomasi Olahraga

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-10-18 04:30:01
Dilihat:0 Pujian
Menpora RI, Erick Thohir, bersama Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, secara resmi melepas Kontingen Indonesia untuk Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain dan Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 di Riyadh, Arab Saudi. (Bola.com/Dok.NOC Indonesia).

Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) RI, Erick Thohir, bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, secara resmi melepas Kontingen Indonesia untuk Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain dan Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 di Riyadh, Arab Saudi.

Seremonial pelepasan dilakukan di Auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/10/2025) sore WIB.

Asian Youth Games 2025 akan digelar di Bahrain pada 22 hingga 31 Oktober 2025, sementara Islamic Solidarity Games 2025 akan berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada 7 hingga 21 November 2025.

Erick Thohir menyampaikan bahwa pelepasan dua kontingen ini merupakan momentum penting bagi Indonesia untuk terus menunjukkan semangat sportivitas dan kebanggaan nasional di level internasional.

"Ya, hari ini kita melepas dua kontingen. Jadi hari ini kita ada pelepasan kontingen yaitu satu Islamic Solidarity Games, satu lagi kontingen Asian Youth Games," ujar Erick Thohir.

"Memang saya lapor Bapak Presiden bahwa Bapak Presiden kirim salam buat semua ofisial dan atlet, dan kembali dipesankan oleh Bapak Presiden bahwa ini membawa nama bangsa."

"Makanya tadi saya sampaikan bahwa ke depan kami di Kemenpora bersama KOI, KONI, dan PB-PB dalam semua pengiriman atlet adalah atlet yang terbaik," jelas Erick Thohir.


Hasil Seleksi

Erick Thohir menjelaskan bahwa para atlet yang dikirim merupakan hasil seleksi terbaik dari cabang olahraga masing-masing dan bukan sekadar peserta uji coba.

"Ya, kita tidak mau istilah coba-coba karena kalau pertandingan resmi itu bukan coba-coba. Semua atlet yang dikirim ya memang sudah hasil seleksi kan. Nah, ini yang kita harapkan, mental dan mindset kita berubah," imbuh Erick Thohir.

"Jadi, kita mau bahwa mereka siap tanding. Kalah menang biasa, tadi saya sampaikan. Tetapi kalau kalah sebelum bertanding karena merasa yang dihadapkan Brasil, Uzbekistan, Amerika, atau China, itu ya tidak boleh," ucapnya.

Erick Thohir juga menekankan pentingnya mental juang dan fokus untuk memberikan penampilan terbaik di setiap pertandingan.

"Kita harus berikan yang terbaik, harus fight yang terbaik. Hasilnya apa pun kita lihat. Tapi yang penting tadi secara mindset, mental harus ke arah yang sama. Itu yang tadi saya sampaikan dulu, kalau ini atlet kita yang terbaik," ucap Erick Thohir.

 


Target Berapa Medali Emas?

Asian Youth Games 2025. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Saat ditanya mengenai target perolehan medali, Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya masih akan menilai kesiapan kontingen sebelum menentukan sasaran yang realistis.

"Saya baru jadi Menpora, jadi nanti kita lihat dulu persiapan seperti apa. Tapi saya percayakan para PB-PB akan memberikan yang terbaik," katanya.

Terkait hasil yang diraih dalam edisi sebelumnya pada 2013, Erick Thohir meminta semua pihak untuk fokus pada proses dan hasil yang akan diperoleh kontingen tahun ini.

"Ya, nanti kita lihat. Berikan kesempatan dulu. Berikan hasilnya dulu, satu-satu kita selesaikan. Terima kasih," tuturnya.

 


Kekuatan Kontingen Indonesia

Kontingen Indonesia mengirimkan 21 cabor ke Asian Youth Games 2025 yang terdiri dari 123 atlet dan 51 pelatih. Pemerintah lewat NOC Indonesia juga mendelegasikan 38 atlet dan 14 ofisial untuk enam cabor Islamic Solidarity Games 2025.

"Asian Youth Games maupun Islamic Solidarity Games ini, selain untuk berkompetisi, juga menjadi ajang diplomasi. Di sini kita menjadi bagian dari negara-negara Islam di ISG dan bagian dari negara Asia yang berkompetisi dengan 45 negara lainnya di AYG. Ajang ini setara dengan tingkat pra-Asian Games untuk kelompok remaja," ucap Raja Sapta.

"Dalam setiap kompetisi, para atlet kita dimotivasi untuk datang dengan tekad menang, karena yang dikirim memiliki motivasi meraih medali. Kita akan melihat di AYG akan tampil wajah-wajah baru yang mewarnai prestasi olahraga Indonesia ke depan. Kita doakan mereka bisa tampil maksimal."

"Uniknya, di kedua kegiatan ini akan dipertandingkan pencak silat. Tadinya cabang ini tidak ada, tetapi atas perintah langsung dari Presiden selaku Ketua Persilat, akhirnya kedua negara penyelenggara bersedia mengadakan pencak silat sebelum kegiatan dimulai dan memasukkannya dalam daftar perolehan medali untuk AYG. Ini bagian dari diplomasi. Mudah-mudahan melalui AYG dan ISG, pencak silat bisa semakin mendunia."

"Target medali emas sebanyak mungkin. Kita mau menang. Sesuai arahan Presiden, di banyak tempat kita ingin mengumandangkan 'Indonesia Raya' sesering mungkin dan bendera Merah Putih harus sering berkibar di podium tertinggi dunia," terangnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}